BAB I
PENDAHULUAN
Setiap anak unik dan berkembang dengan
kecepatannya masing-masing. Bayi lahir dengan sejumlah reflek yang penting
untuk bertahan hidup. Perkembangan gerak bayi baru lahir terlihat jelas dari
gerak mulut saat menangis dan tersenyum, saat menggerakkan jari tangan dan
kaki. Ketika bayi diletakkan tengkurap, secara reflek dia akn memiringkan
kepala untuk membantunya bernafas.
Perkembangan gerak anak penting untuk
diketahui agar orang tua tidak salah dalam mengurus anak. Gerak bayi yang
secara reflek dapat dikembangkan dengan cara dilatih dan bantuan orang tua seperti bayi yang
tengkurap belum mampu melepaskan tangannya yang terjepit badannya sendiri dan
membutuhkan pertolongan orang tua.
Anak 1 bulan senang menggerak-gerakkan
tangan dan kakinya. Orang tua dapat memaksimalkan perkembangan ini dengan cara
melonggarakan atau bedong sehingga tangan dan kaki bayi dapat bergerak bebas.
Kurangnya pemahaman orang tua atau seringnya mendengar mitos-mitos yang
mengatakan bahwa membedong bayi haarus kuat agar kakinya tidak bengkok dan
tidak mencakar kulitnya sendiri. Melonggarkan bedong pada bayi dapat memuat
bayi bergerak
secara
leluasa sehingga perkembangan motoriknya berkembang secara normal.
Tujuan penulisan makalah ini untuk
mengetahui perkembangan gerak anak dari 0 – 4 tahun ( balita ), 5 – 12 tahun (
anak-anak ) dan 13 – 16 tahun ( remaja )
Mengetahui perkembangan gerak anak dari
balita hingga remaja sangatlah penting bagi orang tua maupun guru sehingga
mengerti secara utuh perkembangan anak sehingga tidak salah dalam mendidik
gerak anak. Mengetahui perkembangan gerak anak tidak hanya diperlukan oleh ibu
saja atau pengasuh bayi saja, namun bagi guru terutama guru pendidikan jasmani
di sekolah sangat penting memahami perkembangan gerak anak untuk mendidik
jasmani anak menjadi bugar. Bagi seorang pelatih cabang olahraga tertentu juga
perlu mengetahui perkembangan gerak atlitnya.
Perkembangan gerak meneghasilkan dua
pandangan berbeda antara perkembangan gerak yang memperhatikan hasil gerak atau
movement product dan perkembangaan gerak yang memendang pada proses
gerak atau movement process.
Seorang pakar perkembangan gerak yaitu
Keogh menjelaskan bahwa perkembangan gerak dapat didefinisikan sebagai
perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari masa bayi ( infancy ) sampai
masa dewasa ( adulthood ) serta melibaatkan berbagai aspek perilaku manusia,
kemampuan gerak dan aspek perilaku yang ada pada manusia ini mempengaruhi
kemampuan dan perilaku manusia.
Perkembangan gerak merupaka sebuah
proses yang terus menerus di lalui dari masa pembuahan ( antara sperma dan ovum
) dan berhenti hanya dengan kematian.
Perkembangan utama pada anak termasuk
bicara, bahasa, kognisi, persepsi, dan motorik halus dan kasar.(Curtis, 1998)
Terdapat beberapa perkembangan pada anak
seperti di kemukakan oleh Audre Curtis
dalam bukunya yang berjudul A curriculum for the pre-scool child edisi ke dua
dari penelitian yang dilakukan oleh Taylor, Exon dan Holley pada tahun 1972
yang memfokuskan penelitian pada bidang berikut:
1. Perkembangan
intelektual anak, yaitu mendorong dia menggunakan bahasa, membantunya cara
belajar, merangsang rasa ingin tahunya dan mendorong pekembangan kemampuannya
untuk menggunakan konsep.
2. Perkembangan
sosial dan emosional anak, yaitu membantunya membentuk hubungan yang stabil,
mendorong rasa tanggung jawabnya, pertimbangannya terhadap orang lain,
kepercayaan dirinya, kemandirian dan control diri.
3. Perkembangan
estetika anak, yaitu memberinya kesempatan untuk bereksperimen dengan berbagai
bahan dalam seni dan music, mendorongnya untuk menjadi kreatif dan ekspresif
serta membangkitkan kesadaran dan apresiasi kecantikan yang tumbuh dalam
dirinya.
4. Perkembangan
fisik anak, yaitu membantuu anak untuk menggunakan tubuhnya secara efektif
dengan memberikan udara segar, ruang untuk bermain dan tidur, makanan yang baik,
pelatihan kebersihan pribadi dan perawatan medis secara teratur.
5. Penciptaan
transisi yang efektif dari rumah ke sekolah, yaitu menyediakan kondisi yang saling
mendukung untuk perkembangan anak di rumah dan di sekolah.
Perkembangan gerak pada seluruh
jenjang usia akan mengalami peningkatan apabila dilakukan proses pembelajaran
secara terus menerus. Perkembangan gerak dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu
aspek biologis, lingkungan, kognitif dan afektif. Perkembangan gerak berkaitan
erat dengan perkembangan fisik yaitu pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas
sensoris, dan keterampilan-keterampilan motoric. Gerak dalam hal ini dikaitkan
dengan gerak fungsional. Gerak fungsional merupakan aktivitas yang memungkinkan
seseorang untuk dapat menjalankan fungsi fisik, sosial dan psikologis serta
memungkinkan seseorang untuk menjalankan hidupnya dengan bermakna.
2.3
Perkembangan gerak anak
usia 0 – 4 tahun ( balita )
Anak
usia 0 – 4 tahun merupakan usia anak yang sangat berpotensi untuk tumbuh dan
berkembang menjadi cerdas sebagai tumpuan harapan bangsa di masa yang akan
dating yang biasas disebut dengan masa kekemasan. Perkembangan gerak anak usia
balita banyak yang beranggapan bahwa perkembangan fisik dan motorik ini adalah
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh seorang anak.
Adapun awal gerak yang dialami seorang anak yaitu motoric kasar sering ditandai
dengan seorang anak yang selalu bermain sedangkan motorik halus dengan mulainya
anak berkembang seperti memegang benda-benda disekitarnya.
Perkembangan gerak anak usia 0 – 4 tahun
akan mengalami langkah-langkah dalam perkembangan gerakan mulai dari tengkurap
sampai dengan bisa duduk. Perkembangan gerak selanjutnya adalah perkembangan
koordinasi mata dan tangan. Fase perkembangan ini seorang anak mulai bisa
mengkoordinasikan mata dan tangannya
serta menggabungkan keduanya yaitu dengan cara mata melihat kemudian diikuti
oleh gerakan tangan yang tertuju pada yang dilihatnya.
Perkembangan anak pada usia 2 tahun
semakin kreatif dan mulai mengekslorasikan berbagai cara untuk berpindah dari
sau tempat ke tempat lain seperti berguling, merangkak, berjalan, berlari,
melompat dan memanjat. Anak juga bias menendang bola kecil kedepan, menangkap
bola yang digelindingkan dan melempar bola dengan tangan. Meskipun sering
jatuh, keseimbangan anak menjadi lebih konsisten. Pada usia anak 3 tahun sudah
menjadi lebih seimbang dan dapat bergerak dengan mantap. Selain anak mampu
berjalan, mereka juga lebih terkoordinasi saat berlari, memanjat, dan melakukan
aktivitas lain yang melibatkan otot
besar pada tubuhnya. Dengan
berkembangnya koordinasi otot anak kini bias menangkap bola besar
menggunakan tangan dan tubuh mereka. Pada usia ini anak juga bias berjalan
dalam satu garis lurus dan bergerak cepat melewati rintangan. Perkembangan
gerak anak pada saat berjalanpun sudah dapat dilakukan tanpa harus melihat kea
rah kakinya dan dapat berjalan mundur perlahan. Usia anak 4 tahun sudah mampu melakukan
keterampilan gerak yang baik. Anak usia ini sudah memahami konsep bergerak di
ruangan tanpa menabrak benda atau orang. Berdiri dengan satu kaki selama 5
detik atau lebih, kini menjadi aktivitas yang biasa mereka selesaikan tanpa
bantuan ibu.
2.4
Perkembangan gerak anak
usia 5 – 12 tahun ( anak-anak )
Anggapan keliru tentang perkembangan
gerak anak akan berkembang secara otomatis dengan bertambahnya usia anak.
Perkembangan gerak anak perlu adanya bantuan dari para pendidik di lembaga
pendidikan anak usia dini. Kemampuan melakukan gerakan dan tindakan fisik untuk
seorang anak terkait dengan rasa percaya diri. Oleh karena itu perkembangan
gerak anak sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain untuk anak usia
dini (Sukamti, 2001).
Perkembangan gerak pada anak usia 5
tahun sudah dapat berjalan dan berlari dengan mantap serta mampu menentukan
arah, kecepatan dan kualitas gerakan mereka secara bervariasi. Peningkatan
kemampuan untuk menyeimbangkan dan mengkoordinasikan gerak membantu mereka
untuk dapat mengenderai sepeda dengan bantuan roda latihan, melakukan lompat
tali dan memainkan bola dengan terampil. Karakteristik anak usia 5 – 12 tahun
berkaitan aktivitas fisik yaitu umumnya anak senang bermain, senang bergerak,
senang bekerja dalam kelompok, dan senang praktik langsung.
2.5
Perkembangan gerak anak
usia 13 – 16 tahun ( remaja )
Prestasi olahraga Indonesia perlu di
persiapkan dari anak usia dini agar berkualitas yang bisa menjadi tumpuan
harapan sebagai titik awal untuk bangkit sehingga prestasi olahraga Indonesia
bias jaya kembali. Kemampuan gerak dasar yang meliputi gerak lokomotor, non
lokomotor, dan manipulative pada anak-anak perlu dioptimalkan, sehingga akan
terlahir anak-anak berbakat yang nantinya akan menjadi calon-calon atlet yang
akan membawa nama Indonesia dikancah olahraga dunia. Anak-anak berbakat
merupakan program jangka panjang karena pemebntukan atlet yang berkualitas
membutuhkan waktu yang lama.
Dengan bertambahnya usia anak akan
berkembang melalui suatu rangkaian tingkatan yang bertahap dan sifat-sifat
fisik akan berubah serta keterampilan baru akan dipengaruhi dan disempuranakan
Rosenblatt (1974:48-54).
3.2
Daftar Pustaka
Curtis, A. (1998). A curriculum for the pre-school
child; Learning to Learn.
Sukamti, E. R. (2001). Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia
Dini Sebagai Dasar Menuju Prestasi Olah Raga. Diakses Dari Http://Staffnew.
Uny. Ac. Id/Upload/131568302/Penelitian/PERKEMBANGAN+ MOTORIK+ KASAR+ ANAK+
USIA+ DINI. Pdf.
0 Komentar